PENGARUH CURRENT RATIO, LONG TERM DEBT TO EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN INVENTORY TURNOVER TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2012

Arrisa Hendra Pratama

100462201198

Akuntasi

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRACT

Broadly speaking, this study aims to determine: 1) Whether Curren Ratio has significant influence on Return On Equity, 2) Is Long Term Debt To Equity Ratio, has a significant influence on return on equity, 3) Does Net Profit Margin had a significant influence on Return On Equity and 4) Does Inventory Turnover has significant influence on Return On Equity. Is Curren Ratio Effect, Long Term Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin and Inventory Turnover To Return On Equity In the Consumer Goods Industry Company Listed on the Stock Exchange Period 2009-2012 .. The population in this study is the consumer goods industry companies listed on the Stock Indonesian effect the period 2009 - 2012 with a total population of 33 Company. The sample in this research is determined by purposive sampling. Of the 33 companies, didapatlah 22 companies that meet the criteria for the research sample analysis of data using multiple linear regression analysis using SPSS version 17.0 which consists of Classical Assumption Test and Test of Hypothesis. The results showed that in partial Curren Ratio, Net Profit Margin significant effect on Return On Equity. while Long Term Debt To Equity Ratio has no significant effect on Return On Equity. Inventory Turnover no significant effect on Return On Equity. While simultaneously Curren variable Ratio, Long Term Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin and Inventory Turnover significant effect on Return On Equity.

Keywords: Curren Ratio, Long Term Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin and Inventory Turnover, Return On Equity.

PENDAHULUAN

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya.dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan bisa berbuat banyak untuk kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan kualitas produk dan melakukan investasi baru. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam peraktiknya dianjurkan harus mampu untuk bisa memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan harus bisa dicapai dengan sesuai yang dicapai dan bukan berarti asal untung saja.untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan,digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas.

Menurut Kasmir (2011:196), Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Menurut Weygandt (2008:400), Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari sebuah perusahaan untuk periode waktu tertentu. Menurut Van horne (2009:222), Rasio profitabilitas (profiability ratio) terdiri atas dua jenis rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Salah satu rasio profitabilitas yang banyak digunakan adalah return on equity (ROE). hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.Menurut

Long Term Debt To Equity (LTDtE), merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Pengguanaan hutang jangka panjang (Long term Debt To Equity) akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas ekuitas perusahaan (Return On Equity) karena apabila perusahaan memiliki tingkat hutang yang besar, laba yang didapat perusahaan akan digunakan untuk pelunasan hutang tersebut sehingga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) yang didapat perusahaan.

Margin laba bersih (Net Profit Margin) merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Margin laba bersih (Net Profit Margin) akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas ekuitas perusahaan (Return On Equity) karena apabila perusahaan memiliki tingkat laba bersih yang didapat dari penjualan besar maka secara otomatis laba perusahaan juga besar sehingga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) yang didapat perusahaan akan berkurang.

Perputaran persediaan (Inventory Turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Perputaran persediaan (Inventory Turnover) akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas ekuitas perusahaan (Return On Equity) karena apabila perusahaan memiliki tingkat Perputaran persediaan (Inventory Turnover) yang tinggi artinya perusahaan telah berhasil menjual seluruh persediaan menjadi sebuah laba perusahaan sehingga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) yang didapat perusahaan akan berkurang.

Banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah meneliti tentang pengaruh long term debt to equity ratio, net profit margin dan inventory turnover terhadap return on equity. Berdasarkan latar belakang diatas dan juga terjadi sejumlah perdebatan mengenai bagaimana long term debt to equity ratio, net profit margin dan inventory turnover terhadap return on equity, maka dapat ditarik pertanyaan penelitian sebagai berikut:

  1. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Return On Equity pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2012?
  2. Apakah Long Term Debt To Equity berpengaruh terhadap Return On Equity pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2012?
  3. Apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap Return On Equity pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2012?
  4. Apakah Inventory Turnover berpengaruh terhadap Return On Equity pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2012?
  5. Apakah Curren Ratio,Long Term Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin Dan Inventory Turnover berpengaruh terhadap Return On Equity Industri Barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2012?

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Return On Equity (ROE)

Menurut Kasmir (2011:204), hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Menurut Brigham Dan Houston (2010:149), rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Sedangkan menurut Van Horne (2009:225), pengukuran ringkasan lainnya atas kinerja keseluruhan perusahaan adalah pengembalian atas ekuitas, ROE membandingkan laba bersih setelah pajak (dikurangi dividen saham biasa) dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham di perusahaan.

Berdasarkan ketiga pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa return on equity (ROE) adalah sebuah rasio keuntungan yang dihitung dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan besar ekuitas perusahaan. Return on equity menurut Van Horne (2009:225) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Current Ratio

Menurut Kasmir (2013:134), Rasio Lancar atau (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam pembayaran kewajiban jangka pedek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.

Rumus untuk mencari Current Ratio adalah dengan menggunakan perbandingan antara Aktiva Lancar dengan Kewajiban Lancar ,yaitu :

Long Term Debt To Equity

Menurut Kasmir (2011:159), Long Term Debt To Equity (LTDtE), merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuanny adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

Rumus untuk mencari long term debt to equity ratio adalah dengan menggunakan perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri,yaitu :

Net Profit Margin

Menurut Kasmir (2011:200), margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Rumus margin laba bersih :

Inventory Turnover

Menurut Kasmir (2011:180), perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Rumus untuk mencari inventory turnover,

Dari penjelasan tersebut, maka dapat dibuat kaitan antara variabel terikat (dependent variable) yaitu Return On Equity dan variabel bebas (independent variable) yaitu Long Term Debt To Equity, Net Profit Margin dan Inventory Turnover dengan kerangka pemikiran pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Pengaruh Current Ratio terhadap Return On Equity (ROE)

Current Ratio, merupakan rasio antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Tujuanya adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Current ratio yang terlalu tinggi maupun current ratio terlalu rendah mempunyai pengaruh tidak baik terhadap ROE, demikian sebaliknya masing-masing mempunyai resiko. Tingkat Current Ratio yang baik akan mempengaruh tingkat pengembalian atas ekuitas perusahaan (Return On Equity) karena dari tingkat Current Ratio yang baik dapat diartikan juga perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan profitabilitas yang baik.

H1 : Terdapat pengaruh antara Current Ratio terhadap Return On Equity (ROE).

Pengaruh Long term Debt To Equity terhadap Return On Equity (ROE)

Long Term Debt To Equity (LTDtE), merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Pengguanaan hutang jangka panjang (Long term Debt To Equity) akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas ekuitas perusahaan (Return On Equity) karena apabila perusahaan memiliki tingkat hutang yang besar, laba yang didapat perusahaan akan digunakan untuk pelunasan hutang tersebut sehingga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) yang didapat perusahaan.

H2 : Terdapat pengaruh antara Long term Debt To Equity terhadap Return On Equity (ROE).

Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return On Equity (ROE)

Margin laba bersih (Net Profit Margin) merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Margin laba bersih (Net Profit Margin) akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas ekuitas perusahaan (Return On Equity) karena apabila perusahaan memiliki tingkat laba bersih yang didapat dari penjualan besar maka secara otomatis laba perusahaan juga besar. Semakin efesien biaya yang dikeluarkan sehingga semakin besar tingkat pengembalian keuntungan bersih dan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) yang didapat perusahaan akan berkurang.

H3 : Terdapat pengaruh antara Net Profit Margin terhadap Return On Equity (ROE).

Pengaruh Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE)

Perputaran persediaan (Inventory Turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Perputaran persediaan (Inventory Turnover) akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas ekuitas perusahaan (Return On Equity) karena apabila perusahaan memiliki tingkat Perputaran persediaan (Inventory Turnover) yang tinggi artinya perusahaan telah berhasil menjual seluruh persediaan menjadi sebuah laba perusahaan sehingga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) yang didapat perusahaan akan berkurang.

H4 : Terdapat pengaruh antara Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE).

H5: Terdapat pengaruh antara Current Ratio,Long Term Debt To Equity, Net Profit Margin dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI 2009 – 2012

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi Dan Sampel

Menurut Sarwono (2008:124), populasi secara umum diartikan sebagai setiap kelompok entitas lengkap yang mempunyai kesamaan dalam karakteristik. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2009-2012 yang berjumlah 33 perusahaan.

Menurut Sarwono (2008:124), sampel adalah sebagian dari populasi yang lebih besar. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam penilitian ini adalah Puposif Sampling (Sampel Purposif) yaitu sampel yang ditetapkan sesuai dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang di tetapan peneliti untuk di jadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 - 2012.
  2. Selama periode penelitian perusahaan membuat laporan keuangan tahunan per 31 desember dan telah di audit.
  3. Laporan keuangan yang disajikan selama periode 2009 – 2012 dalam Currency Rupiah (Rp).
  4. Perusahaan menghasilkan laba positif selama periode 2009 – 2012

Tabel Kriteria Penentuan Sampel

NO / KRITERIA / JUMLAH
1 / Perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 - 2012. / 33
2 / Perusahaan tidak membuat laporan keuangan tahunan yang telah di audit per 31 desember 2009 – 2012. / (5)
3 / Laporan keuangan yang disajikan selama periode 2009 – 2012 tidak dalam Currency Rupiah (Rp). / 0
4 / Perusahaan menghasilkan laba positif selama periode 2009 – 2012. / (6)
TOTAL / 22

Berdasarkan tabel 3.2 diatas, maka didapat sebanyak 11 perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi selama periode 2009-2012 yang memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan penulis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Hasil Uji Kolmogorov-Smirno

SEBELUM (LOG ROE)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N / 88
Normal Parametersa,,b / Mean / .0000000
Std. Deviation / .31541961
Most Extreme Differences / Absolute / .189
Positive / .189
Negative / -.187
Kolmogorov-Smirnov Z / 1.773
Asymp. Sig. (2-tailed) / .004
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1.773 dengan nilai sig. Sebesar 0,004 dikarenakan nilai sig.< dari 0,05 (0,004 < 0,05) maka dapat diambil kesimpulan bahwa data residual tidak berdistribusi normal. Maka penulis menggunakan uji LOG, dan hasil uji log dapat dilihat dari table dibawah.

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

SESUDAH LOG ROE

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N / 88
Normal Parametersa,,b / Mean / .0000000
Std. Deviation / .26107103
Most Extreme Differences / Absolute / .072
Positive / .072
Negative / -.060
Kolmogorov-Smirnov Z / .677
Asymp. Sig. (2-tailed) / .748
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.677 dengan nilai sig. Sebesar 0,748 dikarenakan nilai sig.< dari 0,05 (0,748 > 0,05) maka dapat diambil kesimpulan bahwa data residual berdistribusi normal.

Uji Multiolineritas

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Model / Collinearity Statistics
Tolerance / VIF
1 / (Constant)
Current Ratio / .884 / 1.131
Long Term Debt To Equity / .841 / 1.189
Net Profit Margin / .717 / 1.394
Inventory Turnover / .747 / 1.339
a. Dependent Variable: LGRoe

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinieritas. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkannya dengan nilai Tolerance atau VIF. Dari hasil pengujian ini dapat dilihat bahwa angka LGRoe : CR, LTDER, NPM, ITO > 0,10 yakni masing-masing sebesar 0,884, 0,841, 0,717, 0,747. Jika dilihat dari VIFnya, bahwa masing-masing variabel bebas < 10 yaitu sebesar 1.131, 1.189, 1.394, 1,339 maka tidak ada multikolinearitas antar variabel independen tersebut.

Uji Autokorelasi

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summaryb
Model / R / R Square / Adjusted R Square / Std. Error of the Estimate / Durbin-Watson
1 / .795a / .632 / .614 / .26729 / 1.995
a. Predictors: (Constant), Inventory Turnover, Current Ratio, Long Term Debt To Equity, Net Profit Margin
b. Dependent Variable: LGRoe

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai DW sebesar 1.995. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel sebanyak 88 (n = 88) dan jumlah variabel independen sebanyak 4 (k = 4), maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah (DL) sebesar 1.5597 dan nilai batas atas (DU) sebesar 1.7493 Oleh karena itu, nilai (DW) lebih besar dari 1.995 dan lebih kecil dari 4 – 1.7493 atau dapat dinyatakan bahwa 1.7493 < 1.995 < 2.2507 (du < dw < 4 – du). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.

Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik Scatterplot te di atas dapat dilihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal tersebut dapat dilihat pada titik-titik atau plot yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa tidak terjadi heterokedastisitas atau persamaan regresi memenuhi asumsi heterokedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa
Model / Unstandardized Coefficients / Standardized Coefficients / T / Sig.
B / Std. Error / Beta
1 / (Constant) / -1.123 / .078 / -14.361 / .000
Current Ratio / -.042 / .013 / -.223 / -3.146 / .002
Long Term Debt To Equity / -.066 / .097 / -.049 / -.676 / .501
Net Profit Margin / 3.780 / .396 / .750 / 9.533 / .000
Inventory Turnover / .013 / .008 / .118 / 1.528 / .130
Dependent Variable: LGRoe

Berdsarkan tabel 4.7 didaptkan model persamaan regresi berganda sebagai berikut :